Kekurangan Sablon DTF: Wajib Tahu Sebelum Produksi Kaos!

June 1, 2025

Sablon DTF (Direct to Film) lagi naik daun banget di dunia apparel, apalagi buat kamu yang suka cetak satuan. Tapi sebelum buru-buru order kaos sablon DTF, ada baiknya kamu tahu dulu sisi minusnya. Biar nggak kecewa di belakang hari!

📷 Photo by The Nix Company via Unsplash

1. Kurang Tahan Lama Dibanding Sablon Manual

Meskipun hasil sablon DTF tajam dan full color, ketahanannya belum bisa ngalahin sablon manual seperti plastisol atau rubber. Kalau sering dicuci dengan mesin atau setrika langsung di atas sablon, bisa cepat retak atau mengelupas.

Cek juga: Plastisol vs Rubber: Mana Sablon yang Lebih Awet?

2. Kurang Nyaman Dipakai untuk Desain Besar

DTF bisa bikin sablon terasa “mengambang” dan agak kaku kalau area desainnya besar. Hal ini bisa bikin kaos terasa gerah, terutama kalau kamu pakai dalam waktu lama atau di cuaca panas.

3. Kurang Cocok untuk Kain Stretch

Kalau kamu mau sablon kaos dengan bahan spandex atau elastis, DTF bukan pilihan terbaik. Karena sifatnya nggak elastis, sablon bisa retak saat kain ditarik.

4. Warna Bisa Cepat Pudar

Pada beberapa jenis film dan tinta, sablon DTF bisa memudar lebih cepat terutama kalau proses heat press-nya nggak optimal atau sablon sering kena sinar matahari langsung.

5. Nggak Semua Vendor Kualitasnya Konsisten

Karena proses DTF tergolong baru dan mudah diakses, banyak vendor yang belum standar dalam hal kualitas tinta, film, dan curing. Hasilnya? Ada yang bagus banget, ada juga yang kurang tahan lama.

Kesimpulan

Sablon DTF memang punya kelebihan—seperti cetak warna kompleks dan produksi cepat. Tapi bukan berarti tanpa kelemahan. Nah, dengan tahu kekurangannya, kamu bisa lebih bijak milih jenis sablon sesuai kebutuhan.

Kalau kamu masih ragu, tim DYOTees siap bantu konsultasi jenis sablon terbaik buat desainmu. Bisa satuan atau lusinan!
WhatsApp