Pernah punya kaos sablon yang cepet retak atau luntur padahal baru dicuci beberapa kali? Bisa jadi masalahnya bukan di jenis sablon, tapi justru dari bahan kaosnya. Supaya sablon tahan lama dan tetap keren dipakai, penting banget pilih bahan yang tepat sejak awal.
📷 Photo by Artem Beliaikin via Unsplash
Berikut 5 tips simpel buat kamu yang mau produksi kaos sablon dengan bahan yang awet dan nyaman dipakai:
Katun combed adalah pilihan populer karena lembut, adem, dan punya daya serap tinggi. Sablon juga lebih “nempel” sempurna di atas permukaan katun, sehingga hasilnya tajam dan tahan lama.
Bahan seperti polyester atau kain dengan permukaan terlalu licin bisa bikin sablon gampang cracking atau ngelupas. Kalau harus pakai bahan campuran, pastikan rasio katunnya tetap dominan.
Gramasi 20s cocok untuk kaos yang tebal dan lebih formal, sedangkan 24s dan 30s lebih ringan dan adem untuk daily wear. Semakin pas gramasi dengan tujuan pemakaian, semakin maksimal juga ketahanan sablonnya.
Permukaan yang halus bikin hasil cetak sablon lebih detail dan tidak mudah rusak setelah dicuci. Hindari bahan yang berbulu karena bisa ganggu proses sablon, terutama sablon DTG atau DTF.
Bahan bagus dan sablon tahan lama tetap butuh proses jahit yang rapi dan kuat. Jahitan yang asal-asalan bisa bikin kaos cepat melar atau rusak. Pastikan kamu produksi di tempat yang punya kualitas jahit terpercaya.
DYOTees punya layanan jahit kaos custom dengan standar produksi terbaik—dari potong pola sampai finishing.
Jangan cuma fokus di desain atau jenis sablon aja, bahan kaos juga punya peran besar dalam menjaga ketahanan sablon. Kombinasi bahan berkualitas, sablon yang tepat, dan proses jahit profesional adalah kunci bikin kaos keren yang awet dipakai.