Kekurangan Sablon DTF yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Cetak Kaos

May 8, 2025

Teknik sablon DTF (Direct to Film) memang sedang populer karena fleksibilitas dan hasil cetaknya yang berwarna cerah. Tapi, sebelum kamu buru-buru memilihnya untuk kaos custom, ada baiknya memahami juga beberapa kekurangannya. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan ekspektasi dan memilih teknik sablon yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

📷 Photo by Kai Pilger via Unsplash

🔍 Sekilas Tentang Sablon DTF

Sablon DTF bekerja dengan mencetak desain di atas film khusus, lalu mentransfernya ke kain menggunakan mesin press dan lem bubuk (adhesive powder). Teknik ini bisa digunakan di hampir semua jenis kain, dari katun hingga poliester.

❌ Kekurangan Sablon DTF

  1. Permukaan Sablon Cenderung Lebih Tebal
  2. Jika dibandingkan dengan sablon DTG atau water-based, hasil akhir DTF terasa lebih timbul dan sedikit kaku.
  3. Kurang Nyaman untuk Area Desain Besar
  4. Karena hasil cetakan menutupi pori kain, kaos bisa terasa panas jika desain menutupi area yang luas.
  5. Rentan Mengelupas Jika Perawatan Tidak Tepat
  6. DTF butuh perawatan khusus saat dicuci agar sablon tidak mudah rusak, seperti mencuci dengan air dingin dan membalik kaos saat mencuci.
  7. Tidak Ramah Lingkungan
  8. Proses DTF menggunakan plastik film dan lem sintetis yang kurang eco-friendly dibanding teknik sablon lain seperti water-based.
  9. Butuh Mesin dan Proses Tambahan
  10. Harus melalui tahapan cetak di film, tabur lem, lalu press ke kain. Ini membuat waktu produksi sedikit lebih panjang dibanding DTG.

🤔 Cocok untuk Siapa?

Sablon DTF tetap jadi pilihan menarik untuk kamu yang ingin cetak desain full color, gradasi, atau cetak di kain non-katun. Tapi, kalau kenyamanan, fleksibilitas, dan ramah lingkungan jadi prioritas, ada baiknya kamu pertimbangkan teknik sablon lainnya.

DYOTees siap bantu kamu memilih metode yang paling pas lewat layanan sablon satuan digital dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau!

WhatsApp